Ini pertama kalinya aku menulis dengan suasana hati berbunga-bunga.
Sebagai kalimat pembuka, silakan pahami baik-baik.
Seseorang pasti berubah. Setelah mengenalmu, aku punya satu hal untuk dibagikan: Kita bukannya gak bisa move on, tapi kita belum menemukan seseorang yang lebih baik dari dia. Kita bukannya gak bisa membuka hati, tapi orang yang datang tak lebih baik dari dia.
Jalan cerita tulisan ini biarkan mengalir semauku.
Suasananya pun biarlah seperti rasaku.
"Ardo Ardo, gua Ando!"
"Enakan pake shotgun kalo jarak deket non"
"Non, jangan jauh-jauh ya biar aku bisa lindungin kamu"
Suka ketawa-ketawa sendiri kalo aku inget kamu. Sampai saat ini aku bersyukur bisa kenal sama kamu dan aku paham betul kenapa aku bisa merasa seberuntung ini. Tapi ada satu hal yang sama-sama kita yakini: Kita gak mungkin bisa sama-sama. Alasannya biar jadi rahasia kita. Kenyataan kita gak mungkin sama-sama gak cukup bikin kita saling ngejauh. Malah doamu untuk kebahagiaan dimasa depanku makin buatku posesif terhadapmu. Apalagi ditambah tingkahmu yang bak pangeran dalam mimpi sang putri tapi bukan dalam genre cerita romantis.
Semuanya bertujuan.
Tapi tidak dengan kita.
Kita melangkah sama-sama, kita bergerak bareng-bareng, tapi arahnya entah kemana.
Semuanya mungkin.
Tapi tidak dengan kita.
Selain keajaiban yang abakadabra membuatnya jadi mungkin.
Semuanya akan bilang "buat apa?"
Adanya kamu, aku bahagia.
Semuanya akan bilang "buang-buang waktu aja"
Denganmu aku menikmati waktu.
Duh, kamu ❣️
Maaf kuperlihatkan apa adanya aku.
Maaf lagi lalu terimakasih banyak untuk rela membuka mata dan mengulurkan tangan.
Selama ada kamu, aku akan baik-baik saja. Begitulah luar biasanya kamu.
....
....
"Non, andai aja ...."
"Hahaha, gak mungkin!"
Sebagai kalimat pembuka, silakan pahami baik-baik.
Seseorang pasti berubah. Setelah mengenalmu, aku punya satu hal untuk dibagikan: Kita bukannya gak bisa move on, tapi kita belum menemukan seseorang yang lebih baik dari dia. Kita bukannya gak bisa membuka hati, tapi orang yang datang tak lebih baik dari dia.
Jalan cerita tulisan ini biarkan mengalir semauku.
Suasananya pun biarlah seperti rasaku.
"Ardo Ardo, gua Ando!"
"Enakan pake shotgun kalo jarak deket non"
"Non, jangan jauh-jauh ya biar aku bisa lindungin kamu"
Suka ketawa-ketawa sendiri kalo aku inget kamu. Sampai saat ini aku bersyukur bisa kenal sama kamu dan aku paham betul kenapa aku bisa merasa seberuntung ini. Tapi ada satu hal yang sama-sama kita yakini: Kita gak mungkin bisa sama-sama. Alasannya biar jadi rahasia kita. Kenyataan kita gak mungkin sama-sama gak cukup bikin kita saling ngejauh. Malah doamu untuk kebahagiaan dimasa depanku makin buatku posesif terhadapmu. Apalagi ditambah tingkahmu yang bak pangeran dalam mimpi sang putri tapi bukan dalam genre cerita romantis.
Semuanya bertujuan.
Tapi tidak dengan kita.
Kita melangkah sama-sama, kita bergerak bareng-bareng, tapi arahnya entah kemana.
Semuanya mungkin.
Tapi tidak dengan kita.
Selain keajaiban yang abakadabra membuatnya jadi mungkin.
Semuanya akan bilang "buat apa?"
Adanya kamu, aku bahagia.
Semuanya akan bilang "buang-buang waktu aja"
Denganmu aku menikmati waktu.
Duh, kamu ❣️
Maaf kuperlihatkan apa adanya aku.
Maaf lagi lalu terimakasih banyak untuk rela membuka mata dan mengulurkan tangan.
Selama ada kamu, aku akan baik-baik saja. Begitulah luar biasanya kamu.
....
....
"Non, andai aja ...."
"Hahaha, gak mungkin!"
Komentar
Posting Komentar