Langsung ke konten utama

Postingan

Bukan Tulisan Romantis

Ini pertama kalinya aku menulis dengan suasana hati berbunga-bunga. Sebagai kalimat pembuka, silakan pahami baik-baik. Seseorang pasti berubah. Setelah mengenalmu, aku punya satu hal untuk dibagikan: Kita bukannya gak bisa move on, tapi kita belum menemukan seseorang yang lebih baik dari dia. Kita bukannya gak bisa membuka hati, tapi orang yang datang tak lebih baik dari dia. Jalan cerita tulisan ini biarkan mengalir semauku. Suasananya pun biarlah seperti rasaku. "Ardo Ardo, gua Ando!" "Enakan pake shotgun kalo jarak deket non" "Non, jangan jauh-jauh ya biar aku bisa lindungin kamu" Suka ketawa-ketawa sendiri kalo aku inget kamu. Sampai saat ini aku bersyukur bisa kenal sama kamu dan aku paham betul kenapa aku bisa merasa seberuntung ini. Tapi ada satu hal yang sama-sama kita yakini: Kita gak mungkin bisa sama-sama. Alasannya biar jadi rahasia kita. Kenyataan kita gak mungkin sama-sama gak cukup bikin kita saling ngejauh. Malah doamu untuk keba
Postingan terbaru

Kita Kenapa?

Aku tak apa jika tak memilikimu; Cukup aku merasa baik-baik saja, ketika tawamu berdampingan dengan tawanya. Cukup aku merasa baik-baik saja, ketika teman-temanmu membicarakanmu kepadaku. Cukup aku merasa baik-baik saja, ketika yang ditanyakan ibumu bukan aku lagi. Aku tak apa jika kamu tak seperti dulu; Cukup aku merasa baik-baik saja, ketika dengan dia kau layaknya dulu. Sebenarnya Apa yang salah dengan kita? Semuanya selesai tapi belum terselesaikan. Selalu ada yang ingin aku tanyakan. Selalu ada yang ingin aku jelaskan. Aku rasa kita terus menerus salah paham. Namun tak ada kata yang meluruskan, dan hanya berujung saling mendiamkan.

Selama tiga tahun kita bahkan tidak saling mengenal walau sering berada di tempat yang sama

Kata orang, sesuatu akan terasa berharga ketika kita sudah kehilangannya. Tapi tidak buatku. Beberapa hal sangat berharga bahkan sebelum aku memilikinya. Kamu salah satunya. Dan sekarang kamu berniat pergi? Tolong, jangan salah paham. Belum jelaskah mauku jika aku mencintaimu? Selama tiga tahun kita bahkan tidak saling mengenal walau sering berada di tempat yang sama. Selama tiga tahun ini aku mencoba mengenalmu walau kita sering berada di tempat yang berbeda. Sedikit demi sedikit aku mulai memahamimu, tapi tidak semua bisa kupahami. Maafkan aku karena ini. Jitak saja kepalaku atau jewer saja telingaku karena terlambat memahaminya. Atau mau dua-duanya juga silakan saja. Asalkan kamu tidak pergi. Maafkan aku. Jangan pergi. Nyamanlah bersamaku. Itu mauku.

Tuan yang ragu, ini aku!

Aku mencintaimu, memang jelas sekali. Dari dulu dan selalu, apa kamu tahu itu? Dulu saat senja di atas motor bersama. Dulu ketika di bawah lampu jalan saling menginjak bayangan dan menikmati es krim berdua. Dulu ketika kamu menutupi mataku dengan tanganmu di bioskop. Dulu ketika kamu memasukkan cokelat ke tasku. Dulu ketika kamu kalungkan jaket saat aku duduk sendiri menunggu jemputan. Dulu ketika kamu berbohong minta temani makan tapi cuma aku yang makan. Dari dulu dan selalu. Selalu, setiap kamu ada didepan rumahku untuk menjemputku. Selalu, setiap pesanmu muncul diponselku. Selalu, setiap kamu berbagi kopi denganku. Selalu, setiap aku lihat gelang merah pemberianmu. Selalu, setiap aku lihat fotomu. Selalu, setiap kamu melarangku diet. Selalu, setiap kamu jail dan mengejekku. Selalu, setiap aku kembali ke tempat yang pernah kita datangi, aku mencintaimu. Sesederhana itu aku mencintaimu. Serumit itu kamu ragu. Pagi ini dingin. Disini hujan deras sekali. Semalama

Keadaan terberat bisa saja menjadi umpan yang handal.

Semuanya bahkan tak pernah terbayangkan sebelumnya Alur kehidupan yang seketika berbalik arah dan berliku Tanpa ada peringatan sebelumnya. Memang, Tak layak untuk menyalahkan siapapun. Tapi tenang saja, Nyatanya diri ini terlalu kuat jika kau hancurkan, Bahkan kau tempa aku dengan beribu batu amat berat sekalipun Aku bukan berada di dalam  keadaan terburuk. Namun, aku diberi kelebihan untuk mendeteksi seperti apa orang-orang disekelilingku.

Anggap Saja Pertemuan Denganmu Hanya Kilasan Angin

Hidup ini memang ajaib. Bukan tidak percaya takdir, tapi takdir yang tak mudah dipercaya. Bicara tentang takdir, bicara tentang segala peristiwa kehidupan. Tentang pencapaian, kegagalan, kematian, pertemuan, juga perpisahan. Ketika kala itu kau bertemu seseorang dan dia menjadi kekasihmu, lalu beberapa tahun kemudian dia sudah tidak menjadi kekasihmu, berbaik sangkalah. Bukannya kau tengah dipermainkan takdir, melainkan takdir tengah menujukkan keajaibannya pada hidupmu. Bagaimana bisa “ Dulu kau segalanya, tapi kini apa artinya? ”. Peristiwa hidup tidak sama seperti angin yang memberikan sejuk ketika datangnya saja lalu pergi begitu saja beriringan dengan kepergiannya. Gajah mati meninggalkan gadingnya, harimau mati meninggalkan belangnya, setidaknya manusia mati meninggalkan namanya. Nama bukan sesuatu yang sama seperti angin. Nama akan mempunyai banyak arti berbeda disetiap orang. Ambillah sebanyak-sebanyaknya ilmu dari   yang ditunjukkan takdir. Dalam hidupmu, sesuatu yan

Contoh Cerpen

ini cerpen kaya sendiri lhooo.. monggo bisa dibaca dan minta kritiknya ;) Pelangi antara Langit Indonesia-Turkey Dunia maya. Kata orang memang inilah dunia yang setengah nyata. Dan disini aku mulai mengenalmu. Lelaki eropa di sebuah Negara yang amat cantik bernama Turkey. Perkenalan yang singkat ternyata membawa sebuah kesan. Aku mulai mengenalmu lebih jauh. Mahasiswa muslim berusia 21 tahun di sebuah universitas ternama di Eskisehir. Setiap harinya pengetahuanku tentang Turkey bertambah. Diceritakannya tempat-tempat wisata yang terkenal, makanan-makanan khasnya, serta sedikit-sedikit aku mulai belajar bahasa yang ia gunakan untuk mengobrol dengan teman-temannya.  Aku mulai memberi perhatian padanya. Bukan tanpa alasan, itupun karena ia memberi perhatian khusus juga terhadapku. Aku selalu tahu bagaimana kabarnya kala itu. Hingga ramadhanpun tiba, bulan suci nan indah serta berkesan untukku. Aku mulai memahami perbedaan waktu selama empat jam memberi warna yang menarik bagi ramadh