Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Selama tiga tahun kita bahkan tidak saling mengenal walau sering berada di tempat yang sama

Kata orang, sesuatu akan terasa berharga ketika kita sudah kehilangannya. Tapi tidak buatku. Beberapa hal sangat berharga bahkan sebelum aku memilikinya. Kamu salah satunya. Dan sekarang kamu berniat pergi? Tolong, jangan salah paham. Belum jelaskah mauku jika aku mencintaimu? Selama tiga tahun kita bahkan tidak saling mengenal walau sering berada di tempat yang sama. Selama tiga tahun ini aku mencoba mengenalmu walau kita sering berada di tempat yang berbeda. Sedikit demi sedikit aku mulai memahamimu, tapi tidak semua bisa kupahami. Maafkan aku karena ini. Jitak saja kepalaku atau jewer saja telingaku karena terlambat memahaminya. Atau mau dua-duanya juga silakan saja. Asalkan kamu tidak pergi. Maafkan aku. Jangan pergi. Nyamanlah bersamaku. Itu mauku.

Tuan yang ragu, ini aku!

Aku mencintaimu, memang jelas sekali. Dari dulu dan selalu, apa kamu tahu itu? Dulu saat senja di atas motor bersama. Dulu ketika di bawah lampu jalan saling menginjak bayangan dan menikmati es krim berdua. Dulu ketika kamu menutupi mataku dengan tanganmu di bioskop. Dulu ketika kamu memasukkan cokelat ke tasku. Dulu ketika kamu kalungkan jaket saat aku duduk sendiri menunggu jemputan. Dulu ketika kamu berbohong minta temani makan tapi cuma aku yang makan. Dari dulu dan selalu. Selalu, setiap kamu ada didepan rumahku untuk menjemputku. Selalu, setiap pesanmu muncul diponselku. Selalu, setiap kamu berbagi kopi denganku. Selalu, setiap aku lihat gelang merah pemberianmu. Selalu, setiap aku lihat fotomu. Selalu, setiap kamu melarangku diet. Selalu, setiap kamu jail dan mengejekku. Selalu, setiap aku kembali ke tempat yang pernah kita datangi, aku mencintaimu. Sesederhana itu aku mencintaimu. Serumit itu kamu ragu. Pagi ini dingin. Disini hujan deras sekali. Semalama