Langsung ke konten utama

Puisi Bebas

Aduh, lumayan lama juga nih blog ga dikasih makan. Nih gue beberapa pantun bebas ciptaan gue sendiri lho.. Bukannya kerajinan ya gue ngarang puisi, kalo ga di suruh sama guru mah ya ogah.. hehe..
yang gue posting cuma beberapa aja ya, maaf kalo puisinya gaje..

Mendengar yang Tak Terdengar


Duduk, Diam....
Mencoba memahami setiap alunan kata yang kau lantunkan
Tapi, inilah aku yang selalu bosan
Menganggap suaramu meninabobokan mataku yang tlah layu
Tak jarang ku mendengar suaramu bagaikan pisau
Amatlah TAJAM!
Tetapi pisau tak bisa menembus hati kerasku
Aku baik-baik saja
Seperti malam ini, aku mendengar sesuatu
Dan aku lupa apa yang ku dengar


Aku/Mereka?


Aku tak ingin hidup dengan mereka
Ataupun siapa saja
Selalu ku bayangkan hidupku yang damai

Terkadang aku menyerah
Ramainya sampa ke telingaku
Banyak orang yang ku temui
Tlah menjadi masalah untukku
Tapi aku tak berbuat apa-apa
Bagaimana aku hidup tanpa mereka?
Aku Mati.
atau Mereka yang Mati !


Perasaan yang Tertunda

Aku tak bisa menahan Rasa Ini
Cukup sudah rasa ini tertunda
Aku ingin mengungkapkannya
Tapi apalah daya kau telah berbeda

Hidupku sekarang menyesal
Rintihan hati ini tak mungkin terjawab
karena kau Sahabatku


Semuanya Tak Seperti Sebelumnya

Kau memberi sejuta kenangan
Sampai saat ini
Semua tampak jelas dalam ingatan
Sudahlah
Semuanya tak seperti sebelumnya
Maafkan aku jika harus ku lupakan semua
Karena tak mungkin aku menyerah
kalah
hanya karena masa lalu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggap Saja Pertemuan Denganmu Hanya Kilasan Angin

Hidup ini memang ajaib. Bukan tidak percaya takdir, tapi takdir yang tak mudah dipercaya. Bicara tentang takdir, bicara tentang segala peristiwa kehidupan. Tentang pencapaian, kegagalan, kematian, pertemuan, juga perpisahan. Ketika kala itu kau bertemu seseorang dan dia menjadi kekasihmu, lalu beberapa tahun kemudian dia sudah tidak menjadi kekasihmu, berbaik sangkalah. Bukannya kau tengah dipermainkan takdir, melainkan takdir tengah menujukkan keajaibannya pada hidupmu. Bagaimana bisa “ Dulu kau segalanya, tapi kini apa artinya? ”. Peristiwa hidup tidak sama seperti angin yang memberikan sejuk ketika datangnya saja lalu pergi begitu saja beriringan dengan kepergiannya. Gajah mati meninggalkan gadingnya, harimau mati meninggalkan belangnya, setidaknya manusia mati meninggalkan namanya. Nama bukan sesuatu yang sama seperti angin. Nama akan mempunyai banyak arti berbeda disetiap orang. Ambillah sebanyak-sebanyaknya ilmu dari   yang ditunjukkan takdir. Dalam hidupmu, sesuatu yan

Contoh Puisi Esai

Ini ada contoh puisi esai bikinan sendiri,  tadinya mau diikutin lomba, tapi malah lupa ngiriminnya. jadi daripada mubazir ya sudah saya post aja :) di baca yaaaa Seorang Rani # Seorang istri Menjerit menciptakan kegundahan sang suami Berteriak dalam sebuah perjuangan Menjambak rambut ibunya Meremas jari-jari suaminya Hanya untuk bayi kecil dalam perutnya Yang sebelumnya selalu dielusnya Memastikan ia baik-baik saja Yang sudah lama dinantikan kehadirannya Yang sudah disiapkan sambutan  untuknya Baju mungil yang dibeli ayah dan ibunya Jauh sebelum ia lahir ke dunia Tempat tidur empuk Agar ia yang dinantikan tidur pulas tanpa kesakitan Yang akan segera menjadi kebanggaan Ayah serta ibunya. # Tepat pukul 23:00 WIB Rani terlahir di dunia Begitulah nama yang telah disiapkan Untuk sesosok bayi kecil Yang sudah kurang lebih 300 hari dalam kandungan Perut sang ibu. Kini rani mulai menangis Menjawab semua gelisah seorang ibu Yang ket

Contoh Cerpen

ini cerpen kaya sendiri lhooo.. monggo bisa dibaca dan minta kritiknya ;) Pelangi antara Langit Indonesia-Turkey Dunia maya. Kata orang memang inilah dunia yang setengah nyata. Dan disini aku mulai mengenalmu. Lelaki eropa di sebuah Negara yang amat cantik bernama Turkey. Perkenalan yang singkat ternyata membawa sebuah kesan. Aku mulai mengenalmu lebih jauh. Mahasiswa muslim berusia 21 tahun di sebuah universitas ternama di Eskisehir. Setiap harinya pengetahuanku tentang Turkey bertambah. Diceritakannya tempat-tempat wisata yang terkenal, makanan-makanan khasnya, serta sedikit-sedikit aku mulai belajar bahasa yang ia gunakan untuk mengobrol dengan teman-temannya.  Aku mulai memberi perhatian padanya. Bukan tanpa alasan, itupun karena ia memberi perhatian khusus juga terhadapku. Aku selalu tahu bagaimana kabarnya kala itu. Hingga ramadhanpun tiba, bulan suci nan indah serta berkesan untukku. Aku mulai memahami perbedaan waktu selama empat jam memberi warna yang menarik bagi ramadh