Sebuah cerpen yang saya buat untuk memenuhi tugas bahasa indonesia..ini dia..!!!
Aku sedikit terkejut ketika mendengar Sani dan Wulan bermasalah. Bagaimana tidak, dua sahabatku yang ku kenal lewat sekolah SMP ini baru saja saling mencela di depan mataku.
"kamu ga tahu diri ya?" Sani membentak Wulan yang dituduhnya telah merebut pacarnya.
"pacar kamu tuh yang deketin aku." Wulan membela.
"aku nyesel punya temen kaya kamu." Sani mengangkat telunjuknya kemudian pergi.
Sejenak diam. Apa yang baru saja terjadi?
"Aku tahu dia ini gila.." Bintang tertawa terbahak-bahak ketika melihat Resa berjoged ala dangdut di depan kita semua.
Hari ini memang gila, fikirku. Suasana hening ketika Resa menghentikan aksinya. Aku terfikirkan sesuatu, tentang sesuatu yang ku lihat seminggu yang lalu.
Bagaimana keadaan mereka?
"keadaan siapa, Kay?" suara Bintang sedikit membuatku terhenyak
Aku baru sadar aku mengucapkannya. Aku sedikit berfikir bagaiman jika ku ceritakan semuanya kepada mereka? Bukankah aku ga tau keadaan Sani dan Wulan seperti apa? mungkin mereka sudah berbaikan. Jadi, jika ku ceritakan hanya akan membuat mereka penasaran dan akan mengajukan banyak pertanyaan yang wajib ku jawab.
"Hei, kok bengong?" Resa penasaran
"Jadi curiga nih..cepet cerita!" mereka mendesakku.
Akhirnya ku ceritakan semuanya. Sesekali aku berhenti bercerita untuk melihat ekspresi mereka. Ku simpulkan, mereka haus kelanjutan ceritaku.
"Setelah kejadian itu, aku tak tahu kabar mereka." kalimat itu menjadi penutup ceritaku.
Mereka sedikit kecewa. Tapi untunglah tak ada yang bertanya. Untunglah...
Aku sedikit terkejut ketika mendengar Sani dan Wulan bermasalah. Bagaimana tidak, dua sahabatku yang ku kenal lewat sekolah SMP ini baru saja saling mencela di depan mataku.
"kamu ga tahu diri ya?" Sani membentak Wulan yang dituduhnya telah merebut pacarnya.
"pacar kamu tuh yang deketin aku." Wulan membela.
"aku nyesel punya temen kaya kamu." Sani mengangkat telunjuknya kemudian pergi.
Sejenak diam. Apa yang baru saja terjadi?
***
"HaHaHa....""Aku tahu dia ini gila.." Bintang tertawa terbahak-bahak ketika melihat Resa berjoged ala dangdut di depan kita semua.
Hari ini memang gila, fikirku. Suasana hening ketika Resa menghentikan aksinya. Aku terfikirkan sesuatu, tentang sesuatu yang ku lihat seminggu yang lalu.
Bagaimana keadaan mereka?
"keadaan siapa, Kay?" suara Bintang sedikit membuatku terhenyak
Aku baru sadar aku mengucapkannya. Aku sedikit berfikir bagaiman jika ku ceritakan semuanya kepada mereka? Bukankah aku ga tau keadaan Sani dan Wulan seperti apa? mungkin mereka sudah berbaikan. Jadi, jika ku ceritakan hanya akan membuat mereka penasaran dan akan mengajukan banyak pertanyaan yang wajib ku jawab.
"Hei, kok bengong?" Resa penasaran
"Jadi curiga nih..cepet cerita!" mereka mendesakku.
Akhirnya ku ceritakan semuanya. Sesekali aku berhenti bercerita untuk melihat ekspresi mereka. Ku simpulkan, mereka haus kelanjutan ceritaku.
"Setelah kejadian itu, aku tak tahu kabar mereka." kalimat itu menjadi penutup ceritaku.
Mereka sedikit kecewa. Tapi untunglah tak ada yang bertanya. Untunglah...
***
Tiniit...tiniiit...
Telepon selularku menunjukan ada pesan baru yang harus ku baca.
"Siang kawaan!! Apa kabar?"
from:Sani
Sani? Langsung ku balas smsnya ditambah pertanyaan tentang kejadian itu. Sani mengeluhkan sikap Wulan yang telah dia anggap sebagai sahabat mengecewakannya. Dan hubungan mereka belum membaik.
Telah hampir 1 bulan hubugan mereka tidak baik. Aku merasa marah, mereka sama sekali tidak berusaha memperbaiki keadaan.
Mereka memang keras kepala. Tak ingin kelihatan lemah. Tapi apa yang akan terjadi jika itu tidak di atasi?
Aku punya ide.
segera ku kirim sms yang ku kirimkan ke semua sahabatku.
"Lupakan semua kenangan tentang kita"
***
"Kay, maksud kamu apa?"
"kamu kenapa?"
"ada masalah sama kita?"
Aku terkejut ketika Dian dan dua sahabatku yang lain muncul tepat di pintu rumahku.
"Hari Minggu, jam 10 tepat!" tegasku.. secepat kilat ku tinggalkan tempat itu. Ga tega juga liat mereka penasaran seperti itu.
***
Wulan yang pertama datang. Ku coba abaikan. Rani dan Resa menyusul. Ku lakukan hal yang sama.
Satu jam kemudian...
"Kalian ga nyadar kesalahan kalian?" aku memulai pembicaraan
"apa yang salah sama kita?" Rani angkat bicara
Aku berfikir keras, memang tak ada yang salah dengan kalian. ingin rasany aku cepat membongkar semua ini.
"sebenarnya apa yang terjadi?" yang lain menimbali.
Ku paksakan air mata membasahi pipiku. Suasana memanas keitika Sani mulai kesal melihat sikapku yang tak angkat bicara.
"selesaikan dulu masalah kamu sama Wulan!" bentakku
"maafkan aku San. Aku ga maksud nyakitin hati kamu!" tiba-tiba Wulan meminta maaf.
Suasana tegang. Wulan berusaha menjelaskan semua yang terjadi yang berhubungan dengan pacar Sani. Tetapi Sani malah menganggap itu semua bohong. Hingga akhirnya ku lihat mereka berdua mulai menitikan air mata.
Ku berbalik tak ingin melihat keegoisan mereka. Mereka bodoh, menurutku. Aku kecewa dan mulai putus asa hubungan mereka takkan membaik. Tapi, langkah seseorang yang berlari berhasil membuatku kembali berbalik. Ku lihat Wulan memeluk Sani. Mencoba meminta maaf. Mereka menangis tersedu-sedu.
"maafkan aku juga ya?" Sani angkat bicara
Aku puas..
Ku keluarkan senyum lebarku.
"Sebenarnya kesalahan kalian adalah tak menyadari kalau aku sayang kalian.." kataku
Serentak semuanya bersorak. Kami menumpahkan air mata. Dan saling berpegang tangan dan meneriakkan : "WE ARE BEST FRIEND FOREVER".
Komentar
Posting Komentar